Seri Kothbah Kitab Yunus 1
Kitab Yunus berisi banyak sekali pelajaran hidup yang bisa kita terima. Kalau kita amati keadaan dunia saat ini, kadng kita menjadi ngeri. Manusia berubah menjadi brutal dan sadis, saling membunuh, saling menghancurkan, membuat kita kadang berpikir : ”Kok, tega-teganya ya...!!” Simak saja acara-acara di televisi semacam Patroli, Jejak Kasus, Buser, dll. Berbagai tindakan kriminal semakin berkembang ragamnya.
Dosa semakin merajalela, bahkan beberapa pelaku pembunuhan seperti tidak merasa bersalah, santai saja bahkan senyum-senyum. Hal ini membuat kita bertanya-tanya:
· Apakah Allah tidak melihat dunia?
· Apakah Allah tutup mata?
· Mengapa tidak dihukum saja orang-orang seperti itu?
Mari kita akan melihat jawabannya dalam seri kothbah Yunus yang pertama ini.
Baca : YUNUS 1:1-2
Latar Belakang:
Tuhan memerintahkan Yunus untuk pergi menyelamatkan kota Ninewe, karena kejahatan penduduk kota itu telah membuat hati Tuhan marah.
Ninewe adalah kota dagang yang besar, (Yunus 1:2 ; 3:3). Ninewe dari bahasa Ibrani niniweh, kata dasar nun yang berarti ikan, maka bukan kebetulan bila nanti Yunus ketika dibuang ke laut diselamatkan oleh seekor ikan untuk mengingat panggilan semula.
Dari kisah ini kita mendapatkan beberapa mutiara iman untuk hidup kita:
Tidak ada yang tersembunyi bagi Allah
Ay. 2 ”.......karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku”
Manusia bisa menutupi kejahatan kepada sesamanya dengan topeng kebaikan, bersikap seolah-olah menjadi orang baik dan mulia seperti Malaikat. Tetapi dihadapan Allah semuanya nampak transparan, Allah tidak bisa ditipu!! Hati kita seperti kaca beling tembus pandang di mata Allah.
Apli:
Hiduplah dalam kebenaran Allah, mintalah ampun bila kita telah menyimpan dosa dalam hati kita.
Jangan lemah bila kita melihat kekejaman dan ketidak adilan manusia, percayalah Allah tahu!!
Allah menghendaki pertobatan
Allah itu kasih, Dia sangat mengasihi manusia. Itu sebabnya ketika kejahatan manusia di Ninewe Allah lihat, Allah tidak langsung menjatuhkan hukuman dengan membabi buta, tetapi mengirimkan Yunus untuk memperingatkan penduduk Ninewe supaya bertobat dari kelakuan mereka yang jahat.
Kita melihat disini bahwa Allah memberi teguran, tapi kalau manusia tetap membandel dan berontak kepada Allah, maka hukuman menimpa mereka. Itu bukan salah Allah. Jangan menyalahkan Tuhan!!
Seberapa kotor hidup yang kita rasakan, dosa apapun yang pernah kita lakukan, Allah tidak ingin menghukum kita, tapi ingin ada pertobatan, mengangkat kita jadi milik-Nya, dikuduskan dan hidup dalam tangan kuasa-Nya.
Allah memakai kita untuk membawa pertobatan bagi orang lain
Allah memakai Yunus untuk membawa berita pertobatan bagi Ninewe. Pola karya Allah selalu melibatkan kita untuk menyelamatkan sekitar kita, Allah ingin menyatakan kasih-Nya melalui kita.
Dunia akan melihat kebaikan Allah melalui hidup kita.
Kita memiliki tanggung jawab untuk menyelamatkan orang lain yang berjalan dalam kebinasaan. Baca : Yehezkiel 3:18-19
Apli :
Sediakan diri kita untuk Allah memakai sebagai saluran kasih-Nya. Beritahukan dengan kasih jalan keselamatan yang Tuhan sediakan melalui Tuhan Yesus Kristus kepada orang-orang yang berjalan dalam kebinasaan.
Aletheia Muntilan
6 Juli 2008
Kitab Yunus berisi banyak sekali pelajaran hidup yang bisa kita terima. Kalau kita amati keadaan dunia saat ini, kadng kita menjadi ngeri. Manusia berubah menjadi brutal dan sadis, saling membunuh, saling menghancurkan, membuat kita kadang berpikir : ”Kok, tega-teganya ya...!!” Simak saja acara-acara di televisi semacam Patroli, Jejak Kasus, Buser, dll. Berbagai tindakan kriminal semakin berkembang ragamnya.
Dosa semakin merajalela, bahkan beberapa pelaku pembunuhan seperti tidak merasa bersalah, santai saja bahkan senyum-senyum. Hal ini membuat kita bertanya-tanya:
· Apakah Allah tidak melihat dunia?
· Apakah Allah tutup mata?
· Mengapa tidak dihukum saja orang-orang seperti itu?
Mari kita akan melihat jawabannya dalam seri kothbah Yunus yang pertama ini.
Baca : YUNUS 1:1-2
Latar Belakang:
Tuhan memerintahkan Yunus untuk pergi menyelamatkan kota Ninewe, karena kejahatan penduduk kota itu telah membuat hati Tuhan marah.
Ninewe adalah kota dagang yang besar, (Yunus 1:2 ; 3:3). Ninewe dari bahasa Ibrani niniweh, kata dasar nun yang berarti ikan, maka bukan kebetulan bila nanti Yunus ketika dibuang ke laut diselamatkan oleh seekor ikan untuk mengingat panggilan semula.
Dari kisah ini kita mendapatkan beberapa mutiara iman untuk hidup kita:
Tidak ada yang tersembunyi bagi Allah
Ay. 2 ”.......karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku”
Manusia bisa menutupi kejahatan kepada sesamanya dengan topeng kebaikan, bersikap seolah-olah menjadi orang baik dan mulia seperti Malaikat. Tetapi dihadapan Allah semuanya nampak transparan, Allah tidak bisa ditipu!! Hati kita seperti kaca beling tembus pandang di mata Allah.
Apli:
Hiduplah dalam kebenaran Allah, mintalah ampun bila kita telah menyimpan dosa dalam hati kita.
Jangan lemah bila kita melihat kekejaman dan ketidak adilan manusia, percayalah Allah tahu!!
Allah menghendaki pertobatan
Allah itu kasih, Dia sangat mengasihi manusia. Itu sebabnya ketika kejahatan manusia di Ninewe Allah lihat, Allah tidak langsung menjatuhkan hukuman dengan membabi buta, tetapi mengirimkan Yunus untuk memperingatkan penduduk Ninewe supaya bertobat dari kelakuan mereka yang jahat.
Kita melihat disini bahwa Allah memberi teguran, tapi kalau manusia tetap membandel dan berontak kepada Allah, maka hukuman menimpa mereka. Itu bukan salah Allah. Jangan menyalahkan Tuhan!!
Seberapa kotor hidup yang kita rasakan, dosa apapun yang pernah kita lakukan, Allah tidak ingin menghukum kita, tapi ingin ada pertobatan, mengangkat kita jadi milik-Nya, dikuduskan dan hidup dalam tangan kuasa-Nya.
Allah memakai kita untuk membawa pertobatan bagi orang lain
Allah memakai Yunus untuk membawa berita pertobatan bagi Ninewe. Pola karya Allah selalu melibatkan kita untuk menyelamatkan sekitar kita, Allah ingin menyatakan kasih-Nya melalui kita.
Dunia akan melihat kebaikan Allah melalui hidup kita.
Kita memiliki tanggung jawab untuk menyelamatkan orang lain yang berjalan dalam kebinasaan. Baca : Yehezkiel 3:18-19
Apli :
Sediakan diri kita untuk Allah memakai sebagai saluran kasih-Nya. Beritahukan dengan kasih jalan keselamatan yang Tuhan sediakan melalui Tuhan Yesus Kristus kepada orang-orang yang berjalan dalam kebinasaan.
Aletheia Muntilan
6 Juli 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar